Bertambah lagi produk White Story yang aku pakai, diantaranya yang jadi sahabat kulitku selama puasa ini adalah White Story Hydrating Essence dan Serum.

White Story Hydrating Face Essence punya manfaat memberikan kelembapan ekstra pada kulit, merawat kehalusan, serta membantu mencerahkan wajah. Punya dua star ingredients, diantaranya:

Cara pakainya sama seperti essence pada umumnya. Dapat dipakai sebagai am dan pm skincare routine. Digunakan dengan cara dituang pada telapak tangan langsung atau dengan kapas secara merata.

Aku pribadi prefer pakai tangan langsung, dan paling suka dari produknya adalah terasa ringan dan bikin kulit auto segar. Kemasan produknya yang juga kecil bikin jatuh cinta walaupun bahannya agak riskan pecah karena terbuat dari kaca.

White Story Hydrating Serum punya manfaat untuk melembabkan secara ekstra, serta merawat kekencangan, kehalusan, juga elastisitas kulit. Dengan star ingredients berupa:

Cara pakainya sama seperti serum pada umumnya yaitu dapat digunakan sebagai am dan pm skincare routine. Cukup diteteskan 3-4 ke telapak tangan dan kemudian diratakan pada kulit.

So far, nggak kerasa kalau hydrating serum ini udah mau habis lagi. Selain memang paling nyaman dipakai saat kondisi kulit lagi kering atau cenderung kering. Serum White Story ini pun memang pasangan combo nya jago bikin kulit lebih lembap. Teksturnya nyaman, nggak terlalu bikin kulit jadi basah ataupun cepat meresap, Pas aja!

Yang kurang aku suka dari produknya adalah kemasan pipet nya yang kurang narik produk dengan baik. Juga gampang banget bikin produknya jadi jatoh-jatoh sebelum di apply dikulit. Dan kayanya ini tuh berlaku di semua kemasan produk serum nya White Story.

Oia, kedua produk ini sudah Dermatologically tested yaa. Dan memang paling mantep dipakai barengan, khususnya sebagai skincare pagi.

Setelah bahas Facial Wash White Story, kali ini agak loncat jauh karena saya mau bahas eye cream white story atau lengkapnya White Story Peptide Eye Cream. Produk eye cream ini paling jarang untuk saya bahas karena menurut saya kerutan dibawah mata itu merupakan hal yang normal. Pun obat terbaik untuk mata panda adalah tidur yang cukup lol.

Tetapi merawat area mata tentu akan jauh lebih baik hasilnya dibandingkan kita nggak merawatnya sama sekali. Mungkin nggak akan terlihat langsung saat ini, tetapi setelah beberapa tahun kemudian baru akan terlihat hasil nyatanya.

White Story Eye Cream ini pun menarik untuk dibahas arena setelah hampir habis saya gunakan memang punya banyak kelebihan. Meskipun bisa dibilang hasilnya belum terlihat signifikan. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Baca sampai akhir yaa!

Merupakan Eye cream no.1 untuk samarkan mata panda yang mengandung Peptide (Dipeptide & Acetyl Tetrapeptide) yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi kolagen sehingga kerutan dan garis halus tersamarkan, menyamarkan lingkaran hitam pada bagian bawah mata, serta menyamarkan kantung mata. Mengandung Hyaluronate & Vitamin E yang bermanfaat untuk melembabkan area sekitar mata sehingga tetap terhidrasi.

Salah satu kelebihan dari eye cream lokal ini adalah kemasannya yang super kecil. Warnanya rose gold, agak sulit untuk di foto karena memantulkan cahaya. Tapi kemasannya enak banget untuk dibawa-bawa. Juga karena isinya yang sedikit, produknya lebih efektif untuk dipakai dan nggak mubazir akan terbuang.

Dengan tekstur krim yang nggak terlalu cair ataupun padat. Formulanya ini terbilang ringan karena mudah diratakan dan lumayan cepat meresap. Nggak ada aroma harum yang khusus ataupun khas, tapi ada sedikit aroma soft yang tercium.

Sama seperti eye cream kebanyakan, cara pakainya adalah dioleskan, lalu ditepuk secara perlahan pada area mata. Disarankan menggunakan jari manis dan jangan sampai terkena mata. Nah, kelebihan White Story Eye Cream ini adalah dapat digunakan pada pagi dan malam hari.

Sebagai pemilik mata sensitif, jujur saya suka banget produk ini karena nggak perih dimata atau bikin mata nggak nyaman. Sesuai klaim nya hasilnya pun melembapkan dan namun nggak bikin mata terasa becek atau berat sama sekali. Feel nya persis seperti nggak pakai apa-apa.

Untuk hasilnya, jujur belum terlihat signifikan untuk atasi permasalahan utama area mata saya yaitu kerutan atau garis halus. Juga untuk kantung mata dan dark circle, saya kurang yakin dengan hasilnya karena alhamdulillah area mata saya nggak masalah dengan dua concern itu.

Saya pun udah stok produknya karena yakin banget setelah punya bayi kedua bakalan kurang tidur banget dan perlu produk White Story ini untuk menjauhkan dari mata panda. And overall, saya tetep bisa bilang produk itu worth to try terlebih karena harganya yang terjangkau.

Bulan ini kayanya bakalan jadi bulannya White Story karena saya akan bahas produk-produk mereka yang udah saya pakai sejak 3 bulanan yang lalu. Pertama-tama seperti step saat akan memulai skincare-an. Produk yang akan saya bahas adalah Facial Wash White Story yaitu White Story Brightening Facial Wash dan White Story Acne Facial Wash.

Yup, saya pakai kedua facial wash white story ini. Pakainya tentu ganti-gantian, di sesuaikan dengan kebutuhan. Produknya pun udah mau habis dan salah satu diantaranya bahkan udah saya re-stock karena ternyata cocok. Ada yang bisa tebak varian yang mana?

Sebelum bahas satu per satu produknya, saya mau bahas persamaan keduanya. Salah satunya dari sisi packaging yang sama persis. Berupa tube flip top dan hanya dibedakan melalui sedikit aksen warnanya di bagian kemasannya. Aksen hijau untuk varian acne dan aksen kecoklatan untuk varian brightening. Lalu secara tekstur, keduanya berupa pasta berwarna putih yang mudah di busakan. Juga dapat digunakan pada pagi dan malam hari. Sisanya, akan saya bahas lebih lanjut dibawah ini:

Sesuai dengan urutan saya pakai produknya, White Story Brightening Facial Wash ini adalah yang pertama kali saya pakai. Jujur awalnya kaya facial wash biasa aja. Tapi lama-kelamaan pakai produknya ternyata hasilnya 'kok bagus dikulit'. Dan yang awalnya saya kurang suka pun jadi saya sukai.

Brightening Facial Wash White Story ini mengandung dua star ingredients berupa Niacinamide dan Hyaluronate. Diklaim dapat mencerahkan kulit yang kusam, membersihksn kotoran, sebum, dan minyak pada kulit. Membantu melembapkan, mengangkat sel kulit mati dan menyegarkan.

So far selama pakai produknya yang paling berasa adalah bikin wajah jadi lebih segar dan halus. Setelah beberapa minggu baru terasa lembap nya dikulit dan hasil cerahnya pun terlihat. Menurut saya facial wash yang masuk dalam White Story Brightening Series ini bukan tipe facial wash yang instan bikin cerah. Tapi harus banget dipakai secara rutin terlebih dahulu.

Selanjutnya saya juga pakai White Story Acne Facial Wash yang masuk dalam White Story Acne Series. Sejak pertama kali pakai produknya, saya langsung dibuat jatuh cinta dengan hasilnya.

Produknya punya star ingredients Niacinamide dan BHA namun ibu hamil dan ibu menyusui friendly. Which is saya masih bisa banget pakai produknya. Klaim nya pun dapat membersihkan kulit dari minyak, debu dan kotoran tanpa membuat kulit menjadi kering. Merawat kulit berjerawat serta merawat kekencangan dan kehalusan kulit.

Nah, yang bikin saya suka dari White Story Acne Facial Wash ini pun adalah sejak pemakaian pertama. Hasilnya instan bikin kulit jadi super halus, padahal biasanya facial wash sejenisnya (untuk jerawat) paling sering bikin kulit jadi kering dan berasa ketarik. Tetapi produk White Story Acne ini nggak sama sekali.

Oia, sayangnya saya pakai White Story Acne Facial Wash ini saat wajah lagi nggak jerawatan. Jadi pemakaiannya pun lebih kepada untuk mencegah munculnya jerawat. Sementara itu klaim nya sendiri, Facial Wash untuk kulit berjerawat ini di buat khusus untuk mengatasi masalah jerawat ringan, sedang, serta masalah kulit iritasi dan kemerahan karena jerawat.

Next, ada yang mau request saya perlu bahas produk White Story yang mana? Komen dibawah yaa.